Konon makanan sate diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal abad ke-19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal abad ke-19 bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari Arab ke Indonesia. Hal ini pula yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab.
Sate yang biasa di sebut juga satay atau satai, di buat dari daging yang di potong kecil-kecil dan ditusuki dengan tusukan sate yang biasanya terbuat dari bambu. Pada umumnya sate di masak dengan cara di panggang atau di bakar di atas bara arang kayu. Hampir segala jenis daging bisa dibuat sate, daging sapi, daging kambing, daging ayam, daging kerbau. Tapi bagaimana dengan daging binatang lain ?
Biawak adalah hewan melata yang memiliki penampakan sedikit menakutkan, hidupnya di sungai dan di rawa-rawa. Hewan ini termasuk spesies purba yang masih tersisa. Dengan bentuk fisik yang seram, ternyata daging biawak bagi sebagian orang merupakan hidangan yang nikmat. Tapi bagi sebagian orang lainnya pun mendengar namanya saja sudah menimbulkan rasa jijik dan ngeri untuk mengonsumsi hewan melata berkaki empat dengan kulit bersisik dan kasar serta keras, seperti buaya namun berukuran kecil.
Sebuah warung di bilangan Jakarta Selatan, menyajikan makanan yang terbilang cukup mengerikan. Semua makanan yang dijual terbuat dari daging bahkan isi perut binatang yang tidak lazim kita konsumsi. Seperti empedu ular, darah ular, sate ular, otak monyet, dan salah satunya sate daging biawak.
1 komentar:
Tempat nya ∂ mana tuh
Posting Komentar